JATIM - Perayaan Kemerdekaan secara virtual yang dilaksanakan oleh 189 perempuan dari ‘Aisyiyah Jawa Timur. Perayaan kemerdekaan ini diisi beragam acara, di antaranya adalah pengibaran Sang Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur yang diwakili oleh Wakil Ketua PWA Jawa Timur, pemakaian masker dari anak yang berkebutuhan khusus kepada ibunya, persembahan puisi dari ibu guru, serta pidato oleh Pengurus Lembaga Lingkungan dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat ‘Aisyyah (LLHPB PPA).
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh pandemi Covid-19 yang berdampak yang sangat besar bagi kehidupan kita semua. Kita ikut prihatin menyikapi suasana saat ini, melihat masih banyaknya penyebaran pandemi Covid-19 di Jawa Timur. Persyarikatan ‘Aisyiyah sebagai lembaga yang fokus pada gerakan perempuan dengan berbagai programnya, di antaranya di bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan bencana, juga ikut serta dalam gerakan ta’awun untuk kesejahteraan umat manusia. Gerakan ta’awwun adalah sebuah gerakan peduli dan berbagi kepada sesama. Dan ‘Aisyiyah bersama seluruh komponennya berjuang sesuai profesi kita untuk mengisi kemerderkaan ini. Salah satunya adalah memerangi/melawan Corona Virus Desease (Covid- 19) dengan mengadakan Gerakan Pemakaian Masker oleh orang tua pada anak dan anak kepada orang tua sebagai wujud kepedulian penguatan keluarga dalam memerangi Covid-19.
Dalam pidatonya, Hening Parlan menyampaikan bahwa Gerakan Keluarga Lenting adalah sebuah gerakan gerakan untuk membangun dan menata kembali kehidupan sosial dan lingkungan yang tahan/tangguh terhadap berbagai goncangan, yang mana bila goncangan terjadi masyarakat mampu menolong diri sendiri, tidak masuk dalam resiko, namun justru keluarga atau komunitas itu mampu kembali pulih.
Ada dua hal yang sangat penting dalam mewujudkan hal tersebut, yaitu adaptasi dan transformasi. Ini artinya, keluarga atau komunitas lenting adalah keluarga yang sehat, yakni keluarga yang mampu beradaptasi dengan situasi pandemi, taat pada protokol kesehatan: menggunakan masker, mencuci tangan, tidak kedalam kerumunan. Kedua, keluarga yang menjaga lingkungan dengan tidak membuang masker sembarangan, meningkatkan imunitas keluarga dengan tidak membuang sampah sembarangan. Yang ketiga adalah keluarga yang mempunyai kecukupan pangan, hal ini bisa dimulai dengan menanam sayuran dan menjadikan rumah sebagai sumber gizi dengan makan sayur dan apabila memungkinkan dengan lauk yang bersumber pada lingkungan keluarga, misalnya beternak lele, ikan atau ayam. Dan yang berikutnya adalah berbagi kepada sesama. Ini adalah hal yang paling hakiki sebagai gerakan ‘Aisyiyah, dimana kita ber-ta’awwun, kita harus peduli dan membantu sesama.
Lebih lanjut Hening menyampaikan bahwa ‘Aisyiyah sebagai Gerakan Perempuan Berkemajuan selayaknya memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan RI ini dengan terus bergerak dalam kemaslahatan umat.
Wakil Ketua yang membidangi LLHPB, Ibu Sumiati, S.Ag. menyampaikan bahwa Gerakan Pakai Masker dengan tagline “Aku Menjaga Kamu, Kita Semua Saling Menjaga‘’ adalah wujud nyata keluarga ‘Aisyiyah dalam membangun Keluarga Lenting. Dengan gerakan ini kita semua akan mulai menyelamatkan diri, keluarga dan komunitas. Oleh karena itu, mari kita semua dukung Gerakan Pakai Masker ini dalam semua lini.
Ditutup dengan lagu Padamu Negeri, perayaan Gebyar Kemerdekaan ini berakhir. Sebanyak 189 peserta dari berbagai daerah yang terdiri atas guru, pengurus, dan anggota ‘Aisyiyah bersatu padu merayakan HUT ke-75 Kemerdekaan RI dengan penuh haru dan semangat. (LLHPB PWA Jatim)