Empat Daerah di Jawa Timur Terima Manfaat Program Asuh Pohon dan Sayur
19 November 2021 20:59 WIB | dibaca 314
JAWA TIMUR, llhpb.aisyiyah.or.id - Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah (LLHPB PWA) Jawa Timur mengucapkan terima kasih kepada LLHPB Pimpinan Pusat 'Aisyiyah dan LAZISMU yang telah memberi kepercayaan kepada LLHPB PWA Jatim untuk bisa mengembangkan sayap pemberdayaan di empat daerah.
"Ini ikhtiar untuk bisa menguatkan perekonomian melalui program menanam pohon dan sayur dengan sistem pola asuh," ucap Nur Cholifah, Ketua LLHPB PWA Jawa Timur.
Kata dia, LLHPB Aisyiyah dibentuk untuk menyelamatkan alam dan kehidupan manusia dari dampak lingkungan juga bencana melalui kegiatan yang berkelanjutan.
"Sebagai makhluk penghuni bumi, LLHPB Aisyiyah memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga bumi tetap bersih dan sehat, bukan saja untuk diri sendiri, namun terutama juga untuk generasi selanjutnya," ucapnya.
Sekecil apapun langkah yang dilakukan oleh LLHPB baik pusat maupun daerah bagi Nur Cholifah bisa berdampak besar dalam mengurangi jumlah polusi udara yang dihasilkan sehari-hari.
Ada empat daerah yang menerima manfaat program penanaman pohon dan sayuran dengan sistim pola asuh. Pertama, Kabupaten Tulungagung. Daerah ini, menurut Nur, paling rawan terhadap bencana banjir, longsor, juga angin kencang.
"Daerah ini merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan juga masuk kawasan selatan Jawa, sehingga sangat cocok sekali untuk menerima support program ini yang merupakan kegiatan penyadaran lingkungan dalam konteks perubahan iklim dan pentingnya aksi metigasi dan adaptasi perubahan iklim untuk mencegah bencana," pungkasnya.
Kedua, Kabupaten Blitar. Daerah Blitar juga masuk daerah di Jawa timur yang memiliki tingkat kerawanan bencana paling tinggi yaitu banjir, tanah longsor juga angin kencang, dan berpotensi tsunami.
"Karena adanya pergeseran lempengan indonesia-australia dan euroasia, Semoga dengan penanaman ini bisa memperkuat struktur tanah dan dapat mengurangi potensi juga resiko," ujarnya.
Ketiga, Kabupaten Tuban. Daerah Tuban juga menurut dia, rawan terhadap resiko bencana banjir, longsor, juga angin puting beliung. Harapannya dengan penanaman aneka jenis pohon ini daerah Tuban bisa mengurangi resiko bencana dengan tujuan memitigasi dan mencegah potensi bahaya tanah longsor di kawasan rawan.
Yang keempat, Kabupaten Gresik. Daerah Gresik, lanjutnya, rawan dilanda bencana banjir, kekeringan dan cuaca ekstrim dan gelombang pasang akibat meluapnya sungai.
"Dengan adanya program menanam pohon dan sayur dengan sistem pola asuh ini mampu menyerap air hujan yang turun hingga secara otomatis akan menjadi sumber air yang bermanfaat di kemudian hari waktu kemarau, kawasan sekitar menjadi lebih aman dan juga stabil dalam menghadapi kemungkinan bencana alam yg datang," tutup Nur. *(iwan/fah)