JAKARTA, llhpb.aisyiyah.or.id - Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (LLHPB PP ‘Aisyiyah), Dra. H. Nurni Akma menerima penyerahan bantuan secara simbolis dari Lazismu yang diwakili oleh Manajer Divisi Penyaluran dan Pendayagunaan Pilar Lingkungan Kemanusiaan, Nazhori Author, Jum’at siang (5/11) lalu. Penyerahan bantuan ini dilakukan dalam acara Launching Program Penanaman Pohon dan Sayur dengan Sistem Pola Asuh di Ruang Rapat Gedung Pimpinan Pusat Aisyiyah.
Program Penanaman Pohon dan Sayur dengan Sistem Pola Asuh merupakan program kerja sama antara Lazismu dengan LLHPB PP Aisyiyah. Dalam program ini, terdapat tiga kegiatan yang akan dilakukan, yakni awareness atau penyadaran lingkungan, pola asuh pohon dan sayur, serta ustazah lingkungan.
Lazismu sendiri dalam Rencana Strategis jangka panjang 2020—2025 memiliki 6 pilar layanan, yakni dan ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial dakwah, kemanusiaan, dan lingkungan. “Sebelumnya, lingkungan dan kebencanaan hanya masuk di sub-sub kegiatan di pilar lain. Saat ini sudah jadi pilar sendiri,” tutur Muarawati Nurmalinda, Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Bidang Penyaluran dan Pendayagunaan dalam sambutannya.
Muarawati menambahkan, saat ini Lazismu sudah menjadi lembaga amil zakat yang mendapat kepercayaan yang lebih besar baik dari mitra pemerintah, internasional, dan muzakki secara umum. Ada 3 hal yang harus diperhatikan ketika menjalin kerja sama dengan Lazismu, yakni tata kelola good zakat government, menciptakan inovasi sosial, mendorong percepatan pencapaian SDGs. Dengan demikian, harapannya zakat mampu mempercepat upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, serta dana dapat sampai ke asnaf lebih cepat untuk mewujudkan tujuan utama lembaga zakat, yaitu mengangkat asnaf menjadi muzakki.
Program ini berjalan dari akhir Oktober hingga Desember 2021 di 15 area yang tersebar di 10 provinsi. Sistem pola asuh dipilih sebagai strategi untuk memastikan bahwa pohon dan sayur dapat terawat dan memberi hasil baik. “Kenapa memilih pola asuh? Kita membayangkan menaman sama dengan membangun atau melahirkan anak. Bocah yang bernama tanaman kalau kita tinggal begitu saja, tidak diurus, tidak disiram, tidak dipupuk, akan mati. Jadi, pastikan tanaman itu ada namanya, siapa yang tanggung jawab,” jelas Hening Parlan, Ketua Divisi Lingkungan Hidup LLHPB PP ‘Aisyiyah.
Dalam launching ini, disampaikan pula mengenai Fikih Penanaman Pohon dan Sayur oleh Ketua PP ‘Aisyiyah, Prof. Dr. Masyitoh Chusnan, M.Ag. “Ketika kita menerima dampak dari berbagai bencana, maka kita harus bisa merubah diri sendiri merubah pola pikir, mindset, dan gaya hidup. Dan adaptasi baru atau langkah baru paling mudah dan terjangkau untuk menutup dampak ekonomi adalah dengan menanam,” papar beliau. Prof. Masyitoh menyampaikan bahwa program ini strategis untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat. *(fah)