'Aisyiyah

Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan

Profil
Ibu-Ibu ‘Aisyiyah Berlatih Jurnalisme Foto Memakai Smartphone bersama Farid Gaban
06 September 2020 20:04 WIB | dibaca 859
 
Ibu-Ibu ‘Aisyiyah berkesempatan mengikuti Pelatihan Jurnalisme Foto Memakai Smartphone bersama Pak Farid Gaban, jurnalis senior dari Yayasan Zamrud Khatulistiwa yang pernah bertugas di Tempo, Republika, dan Geotimes serta pernah mendapatkan Fellowship dari The Asia Foundation. Sebanyak 57 (lima puluh tujuh) orang dari tim manajemen program keluarga dan komunitas lenting dari 16 wilayah antusias menghadiri pelatihan ini. Pelatihan yang telah diselenggarakan secara daring melalui ZOOM pada 21 Agustus 2020 ini, mendiskusikan teknik pengambilan gambar/foto dengan memaksimalkan kemampuan HP/smartphone. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan skill atau ketrampilan dalam mendokumentasikan kegiatan hanya dengan kamera smartphone
 
Pelatihan Jurnalisme Foto Memakai Smartphone merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan dari program kerjasama Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dengan The Asia Foundation (TAF) dalam membangun kelentingan keluarga dan komunitas dalam menghadapi masa pandemi Covid-19. Program kerjasama yang dilaksanakan sejak pertengahan Juli 2020 ini, terdiri dari beragam kegiatan meliputi sosialisasi dan edukasi pencegahan penyebaran Covid-19 dan penguatan ketahanan ekonomi serta ketahanan pangan bagi keluarga dan komunitas melalui ternak, komposting, serta budidaya tanaman sayuran. Setelah mengikuti Pelatihan Jurnalisme Foto Memakai Smartphone ini diharapkan ibu-ibu mampu mengambil gambar dengan menggunakan HP dengan kualitas teknik pengambilan gambar yang lebih baik. 
 
Menurut Pak Farid Gaban, memang banyak keterbatasan kamera smartphone. Di antaranya, smartphone tidak bisa mengatur bukaan (depth of field), tak bisa mengatur speed, tak punya lensa makro, dsb. Namun kelebihan smartphone yaitu ringkas dan mudah, kita semua bisa mempelajarinya. Pak Farid menjelaskan kepada peserta bagaimana memanfaatkan kamera smartphone secara maksimal. Dalam bahan tayang yang dipaparkannya, Pak Farid Gaban mencontohkan hasil karya foto yang diambilnya menggunakan beragam teknik pengambilan foto, ada aturan sepertiga, ruang kosong, diagonal, garis dan pola, human interest, bingkai (framing), dramatic angle, gerak, colorful, close-up, silhuet, konteks, intim dan konteks, detil, detil dan konteks, hingga underwater
 
 
 
 
Pada sesi tanya jawab, banyak pertanyaan disampaikan untuk Pak Farid, mulai dari spesifikasi smartphone yang dipakai, tips saat mengambil gambar di lapangan pada masa pandemi, hingga memberi komentar atau tanggapan dari hasil foto kegiatan ibu-ibu ‘Aisyiyah di lapangan. Menurut Pak Farid, tidak ada spesifikasi khusus tentang smartphone yang dipakai, karena yang lebih penting bagaimana memahami teknik pengambilan gambar yang baik. Tips saat mengambil gambar di lapangan pada masa pandemi, ia menyarankan agar fotografer tetap mengikuti prosedur pencegahan covid-19 dan mematuhi protokol kesehatan pada saat bertugas di lapangan, seperti selalu memakai masker, menghindari kerumunan, sedia handsanitizer, dan sebagainya. 
 
Pak Farid juga menceritakan bagaimana ia dan rekannya pernah menempuh perjalanan keliling Indonesia bersepeda motoran meliput beragam tema foto hingga menghasilkan produk buku-buku foto, serta membuat pameran foto. “Jurnalisme foto bukan cuma perjalanan jurnalistik, tapi juga perjalanan spiritual,” ungkapnya. Di penghujung acara, Pak Farid Gaban berpesan kepada Ibu-Ibu ‘Aisyiyah agar tetap semangat berlatih untuk mengasah kemampuannya mengambil foto dengan lebih baik, bisa dengan mempelajari kembali teknik-teknik fotografi dasar yang telah dijelaskannya. (Adiba)
Shared Post:
Arsip
Berita Terbaru